Rabu, 30 September 2009

Sejarah PR

Humas kependekan dari hubungan masyarakat. Hal ini seringkali disederhanakan sebagai sebuah terjemahan dari istilah Public Relations (PR). Sebagai ilmu pengetahuan, PR masih relatif baru bagi masyarakat Indonesia. PR sendiri merupakan gabungan berbagai imu dan termasuk dalam jajaran ilmu-ilmu sosial seperti halnya ilmu politik, ekonomi, sejarah, psikologi, sosiologi, komunikasi dan lain-lain.
Dalam kurun waktu 100 tahun terakhir ini PR mengalami perkembangan yang sangat cepat. Namun perkembangan PR dalam setiap negara itu tak sama baik bentuk maupun kualitasnya.Proses perkembangan PR lebih banyak ditentukan oleh situasi masyarakat yang kompleks.
PR merupakan pendekatan yang sangat strategis dengan menggunakan konsep-konsep komunikasi (Kasali, 2005:1). Di masa mendatang PR diperkiraan akan mengalami pertumbuhan yang luar biasa. Pemerintah AS mempekerjakan 9000 karyawan di bidang komunikasi yang ditempatkan di United States Information Agency.
Perkembangan Humas di Dunia
Dalam sejarahnya istilah Public Relations sebagai sebuah teknik menguat dengan adanya aktivitas yang dilakukan oleh pelopor Ivy Ledbetter Lee yang tahun 1906 berhasil menanggulangi kelumpuhan industri batu bara di Amerika Serikat dengan sukes. Atas upayanya ini ia diangkat menjadi The Father of Public Relations.
Perkembangan PR sebenarnya bisa dikaitkan dengan keberadaan manusia. Unsur-unsur memberi informasi kepada masyarakat, membujuk masyarakat, dan mengintegrasikan masyarakat, adalah landasan bagi masyarakat.
Tujuan, teknik, alat dan standar etika berubah-ubah sesuai dengan berlalunya waktu. Misalnya pada masa suku primitif mereka menggunakan kekuatan, intimidasi atau persuasi ntuk memelihara pengawasan terhadap pengikutnya. Atau menggunakan hal-hal yang bersifat magis, totem (benda-benda keramat), taboo (hal-hal bersifat tabu), dan kekuatan supranatural.
Penemuan tulisan akan membuat metode persuasi berubah. Opini publik mulai berperan. Ketika era Mesir Kuno, ulama merupakan pembentuk opini dan pengguna persuasi. Pada saat Yunani kuno mulai dikembangkan Olympiade untuk bertukar pendapat dan meningkatkan hubungan dengan rakyat. Evaluasi mengenai pendapat atau opini publik merupakan perkembangan terakhir dalam sejarah kemanusiaan.
Dasar-dasar fungsi humas ditemukan dalam revolusi Amerika. Ketika ada gerakan yang direncanakan dan dilaksanakan. Pada dasarnya, masing-masing periode perkembangan memiliki perbedaaan dalam startegi mempengaruhi publik, menciptakan opini publik demi perkembangan organisasinya.
Berikut gambaran kronologis PR di dunia:
Abad ke-19 : PR di Amerika dan Eropa merupakan program studi yang mandiri didasarkan pada perkembangan Ilmu pengetahuan dan teknologi.1865-1900 : Publik masih dianggap bodoh1900-1918 : Publik diberi informasi dan dilayani1918-1945 : Publik diberi pendidikan dan dihargai1925 : Di New York, PR sebagai pendidikan tinggi resmi1928 : Di Belanda memasuki pendidikan tinggi dan minimal di fakultas sebagai mata kuliah wajib. Disamping itu banyak diadakan kursus-kursus yang bermutu1945-1968 : Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui1968 : Di Belanda mengalami perkembangan pesat. Ke arah ilmiah karena penelitian yang rutin dan kontinyu. Di Amerika perkembangannya lebih ke arah bisnis.1968-1979 : Publik dikembangkan di berbagai bidang, pendekatan tidak hanya satu aspek saja1979-1990 : Profesional/internasional memasuki globalisasi dalam perubahan mental dan kualitas1990-sekarang : a. perubahan mental, kualitas, pola pikir, pola pandang, sikap dan pola perilaku secara nasioal/internasional b. membangun kerjasama secara lokal, nasional, internasional c. saling belajar di bidang politik, ekonomi, sosial budaya, Iptek, sesuai dengan kebutuhan era global/informasi
Asal Mula Istilah
Pengertian :
Hubungan dengan masyarakat luas baik melalui publisitas khususnya fungsi-fungsi organisasi dan sebagainya terkait dengan usaha menciptakan opini publik dan citra yang menyenangkan untuk dirinya sendiri (Webster’s New World Dictionary)
Fungsi manajemen yang mengevaluasi sikap publik, mengidentifikasi kebijaksanan dan prosedur seorang individu atau organisasi berdasarkan kepentingan publik dan menjalankan suatu program untuk mendapatkan pengertian dan penerimaan publik (Public Relations News)
Filsafat sosial dan manajemen yang dinyatakan dalam kebijaksanaan beserta pelaksaannya yang melalui interpretasi yang peka mengenai peristiwa-peristiwa berdasarkan pada komunikasi dua arah dengan publiknya, berusaha memperoleh saling pengertian dan itikad baik (Moore, 2004: 6).
Public Relations yang diterjemahkan menjadi hubungan masyarakat (humas) mempunyai dua pengertian. Pertama, humas dalam artian sebagai teknik komunikasi atau technique of communication dan kedua, humas sebagai metode komunikasi atau method of communication (Abdurrahman, 1993: 10). Konsep Public Relations sebenarnya berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut akan muncul perubahan yang berdampak (lihat Jefkins, 2004: 2).
Public Relations menyangkut suatu bentuk komunikasi yang berlaku untuk semua organisasi (non profit – komersial, publik- privat, pemerintah – swasta). Artinya Public Relations jauh lebih luas ketimbang pemasaran dan periklanan atau propaganda, dan telah lebih awal.
Dewasa ini, Public Relations harus berhadapan dengan fakta yang sebenarnya, terlepas dari apakah fakta itu buruk, baik, atau tanpa pengaruh yang jelas. Karena itu, staf Public Relations dituntut mampu menjadikan orang-orang lain memahami suatu pesan, demi menjaga reputasi atau citra lembaga yang diwakilinya.

Selasa, 29 September 2009

Kemampuan yang dimiliki seorang Public Relations
Penampilan supel dan komunikatif. Seperti itulah gambaran figur yang seharusnys muncul bila kita menyebut sosok public relations (PR). Karena, dua hal tersebut merupakan senjata ampuh milik mereka yang berprofesi sebagai public relations atau yang disebut juga humas (hubungan masyarakat). ''Seorang humas memang harus memiliki kemampuan dan pengetahuan komunikasi karena bertugas sebagai juru informasi perusahaan,'' ujar Deny S Adji, kepala bagian hubungan perusahaan Bank Rakyat Indonesia (BRI). Maka kemampuan komunikasi menjadi syarat yang tak terelakkan, karena tugas public relations (PR) sebagai pemberi jasa informasi kepada pihak eksternal dan internal perusahaan. Tugas mereka berkaitan erat dengan usaha-usaha untuk membangun citra perusahaan. Mereka juga bertugas sebagai mediator antara perusahaan dan lembaga eksternal dan internal.Lebih jauh, ucap Deny, sosok humas perlu pula berpenampilan menarik. Humas wanita memang sebaiknya berparas cantik, sementara humas pria memang sebagusnya berwajah ganteng. ''Penampilan cantik atau ganteng itu memang bukan syarat yang utama. Tapi penampilan fisik tersebut merupakan nilai tambah untuk meningkatkan citra perusahaan,'' tegas Deny.Namun Kumala Iman Dina berpendapat beda soal penampilan tersebut. Menurut marketing public relations Fortune ini, kecantikan atau ketampanan wajah tak menjadi faktor utama bagi seorang PR. ''Seorang public relations tak mesti ganteng atau cantik. Namun yang penting, seorang public relations harus komunikatif dan memiliki pengetahuan yang luas,'' ucap Kumala.Ia melanjutkan, komunikatif dan berpengetahuan luas menjadi syarat utama seorang PR, karena tugas-tugas PR berkaitan dengan proses membaca situasi, menganalisis, kemudian mengkomunikasikannya. ''Jadi, pengetahuan luas sangat penting bagi seorang PR. Bagaimana mereka dapat menganalisis dan mengkomunikasikannya jika mereka sendiri tak memiliki pengetahuan luas sebagai bahan pembicaraan diskusi,'' tandas Kumala.Pengetahuan luas sangat diperlukan karena tugas PR tak hanya berkaitan dengan pembangunan citra perusahaan. Para humas juga berperan membantu perusahaan membangun strategi komunikasi. ''Mereka memberi masukan tentang strategi komunikasi yang diperlukan perusahaan dalam mengembangkan usahanya,'' tukas Kumala.Syarat lain untuk menjadi PR masih sangat banyak. Selain komunikatif, supel, berpengetahuan luas, dan berpenampilan menarik, para PR pun harus memiliki jaringan hubungan yang sangat luas. ''Para public relations juga harus memiliki kemampuan menulis dan menutur secara runut. Selain itu, kemampuan dasar pemasaran dan kemampuan Bahasa Inggris juga mesti dimiliki oleh humas,'' cetus Deny.Sementara itu latar belakang pendidikan formal dari jurusan public relations justru bukan syarat mutlak bagi seseorang yang ingin menjadi PR. Lulusan sarjana strata satu (S1) dari jurusan mana saja memiliki peluang untuk menekuni profesi ini. ''Pendidikan S1 itu hanya memberikan landasan pola berpikir. Selama kita memiliki kemampuan berkomunikasi, kita memiliki peluang menjadi public relations,'' ungkap Deny sembari menambahkan, kemampuan kehumasan dapat diadaptasi belakangan melalui jalur-jalur formal lainnya seperti seminar, diskusi, dan kursus. ''Dan pelajaran yang paling berharga adalah praktik langsung di lapangan,'' tambah Deny.Kumala senada dengan Deny. Menurutnya, sosok PR tak mesti berasal dari lulusan humas. ''Saya sendiri dari lulusan fakultas ekonomi. Dan dengan bekal ini, saya memiliki nilai tambah dalam penguasaan masalah-masalah ekonomi yang sangat dibutuhkan untuk menganalisis situasi,'' tuturnya. Pendapatan yang didapat dari bekerja sebagai PR sangat bervariasi. Setiap perusahaan menetapkan standar gaji berbeda. ''Setiap public relations memiliki gaji yang berbeda. Semua itu tergantung pada kebijakan perusahaan masing-masing,'' jelas Kumala.Menurut Deny, gaji seorang humas yunior sekitar Rp 3.000.000. Sementara itu gaji PR berpengalaman di kantornya dapat mencapai Rp 10 juta per bulan.Pendapatan yang cukup menggiurkan tersebut setimpal dengan beban kerja yang mesti dihadapi oleh para humas. Dalam kondisi bagaimana pun, mereka harus tampil prima ketika berhadapan dengan orang lain. ''Kami dituntut untuk mampu menjaga hubungan baik dengan siapa pun. Karena itu, kami harus selalu bersikap ramah ketika berhadapan dengan orang-orang yang memiliki berbagai macam karakter,'' ucap Kumala.Sebagai seorang PR, menurut Deny, seseorang mesti memiliki sifat rendah hati. Dengan karakter tersebut, ucap Deny berargumen, seorang PR akan selalu siap mendengar segala keluhan orang lain.Kerja humas pun cenderung penuh ketidakpastian dalam soal waktu. ''Secara resmi kami memang memiliki jam kerja mulai pukul 07.30 hingga 16.30. Namun kenyataannya, kami terkadang harus pulang sesudah mahgrib atau bekerja pada hari-hari libur. Kami mesti melakukannya karena tugas humas sebagai pelayan yang setiap saat harus siap apabila dibutuhkan perusahaan.''Serupa, Kumala menyebutkan, seorang humas mesti memiliki kepekaan tinggi. ''PR harus peka terhadap situasi lingkungan sekitar, karena mereka mesti membangun dan menjaga hubungan baik. Sikap kejujuran juga harus ditanamkan, karena PR itu sendiri bertugas membangun kepercayaan dengan pihak lain.'' dip
Fungsi Public Relations
Menurut Maria (2002, p.31), “public relation merupakan satu bagian dari satu nafas yang sama dalam organisasi tersebut, dan harus memberi identitas organisasinya dengan tepat dan benar serta mampu mengkomunikasikannya sehingga publik menaruh kepercayaan dan mempunyai pengertian yang jelas dan benar terhadap organisasi tersebut”. Hal ini sekedar memberikan gambaran tentang fungsi public relation yaitu:1. Kegiatan yang bertujuan memperoleh itikad baik, kepercayaan, saling adanya pengertian dan citra yang baik dari publik atau masyarakat pada umumnya.2. Memiliki sasaran untuk menciptakan opini publik yang bisa diterima dan menguntungkan semua pihak.3. Unsur penting dalam manajemen guna mencapai tujuan yang spesifik, sesuai harapan publik, tetapi merupakan kekhasan organisasi atau perusahaan. Sangat penting bagaimana organisasi memiliki warna, budaya, citra, suasana, yang kondusif dan menyenangkan, kinerja meningkat, dan produktivitas bisa dicapai secara optimal.4. Usaha menciptakan hubungan yang harmonis antara organisasi atau perusahaan dengan publiknya, sekaligus menciptakan opini publik sebagai efeknya, yang sangat berguna sebagai input bagi organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.Dapat disimpulkan bahwa public relation lebih berorientasi kepada pihak perusahaan untuk membangun citra positif perusahaan, dan hasil yang lebih baik dari sebelumnya karena mendapatkan opini dan kritik dari konsumen. Tetapi jika fungsi public relation yang dilaksanakan dengan baik benar-benar merupakan alat yang ampuh untuk memperbaiki, mengembangkan peraturan, budaya organisasi, atau perusahaan, dan suasana kerja yang kondusif, serta peka terhadap karyawan, maka diperlukan pendekatan khusus dan motivasidalam meningkatkan kinerjanya. Dengan singkat dapat dikatakan bahwa fungsi public relation adalah memelihara, mengembangtumbuhkan, mempertahankan adanya komunikasi timbal balik yang diperlukan dalam menangani, mengatasi masalah yang muncul, atau meminimalkan munculnya masalah (Black, 2002).
Tujuan Public Relations
Tujuan utama dari public relation adalah mempengaruhi perilaku orang secara individu maupun kelompok saat saling berhubungan, melalui dialog dengan semua golongan, dimana persepsi, sikap dan opininya penting terhadap suatu kesuksesan sebuah perusahaan (Davis, 2003).Menurut Rosady Ruslan (2001, p.246) tujuan public relation adalah sebagai berikut:a. Menumbuhkembangkan citra perusahaan yang positif untuk publik eksternal atau masyarakat dan konsumen.b. Mendorong tercapainya saling pengertian antara publik sasaran dengan perusahaan.c. Mengembangkan sinergi fungsi pemasaran dengan public relation.d. Efektif dalam membangun pengenalan merek dan pengetahuan merek.e. Mendukung bauran pemasaran.Jefkins (2003, p.54) mendefinisikan dari sekian banyak hal yang bisa dijadikan tujuan public relation sebuah perusahaan, beberapa diantaranya yang pokok adalah sebagai berikut:a. Untuk mengubah citra umum di mata masyarakat sehubungan dengan adanya kegiatan-kegiatan baru yang dilakukan oleh perusahaan.b. Untuk meningkatkan bobot kualitas para calon pegawai.c. Untuk menyebarluaskan suatu cerita sukses yang telah dicapai oleh perusahaan kepada masyarakat dalam rangka mendapatkan pengakuan.d. Untuk memperkenalkan perusahaan kepada masyarakat luas, serta membuka pangsa pasar baru.e. Untuk mempersiapkan dan mengkondisikan masyarakat bursa saham atas rencana perusahaan untuk menerbitkan saham baru atau saham tambahan.f. Untuk memperbaiki hubungan antar perusahaan itu dengan masyarakatnya, sehubungan dengan telah terjadinya suatu peristiwa yang mengakibatkan kecaman, kesangsian, atau salah paham di kalangan masyarakat terhadap niat baik perusahaan.g. Untuk mendidik konsumen agar mereka lebih efektif dan mengerti dalam memanfaatkan produk-produk perusahaan.h. Untuk meyakinkan masyarakat bahwa perusahaan mampu bertahan atau bangkit kembali setelah terjadinya suatu krisis.i. Untuk meningkatkan kemampuan dan ketahanan perusahaan dalam menghadapi resiko pengambilalihan oleh pihak lain.j. Untuk menciptakan identitas perusahaan yang baru.k. Untuk menyebarluaskan informasi mengenai aktivitas dan partisipasi para pimpinan perusahaan organisasi dalam kehidupan sosial sehari-hari.l. Untuk mendukung keterlibatan suatu perusahaan sebagai sponsor dari suatu acara.m. Untuk memastikan bahwa para politisi benar-benar memahami kegiatan-kegiatan atau produk perusahaan yang positif, agar perusahaan yang bersangkutan terhindar dari peraturan, undang-undang, dan kebijakan pemerintah yang merugikan.n. Untuk menyebarluaskan kegiatan-kegiatan riset yang telah dilakukan perusahaan, agar masyarakat luas mengetahui betapa perusahaan itu mengutamakan kualitas dalam berbagai hal.Secara keseluruhan tujuan dari public relation adalah untuk menciptakan citra baik perusahaan sehingga dapat menghasilkan kesetiaan publik terhadap produk yang ditawarkan oleh perusahaan (Mulyana, 2007). Selain itu public relation bertujuan untuk menciptakan, membina dan memelihara sikap budi yang menyenangkan bagi lembaga atau organisasi di satu pihak dan dengan publik di lain pihak dengan komunikasi yang harmonis dan timbal balik (Maria, 2002).
Arti Public Relations
Definisi public relation adalah usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja, guna membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi dan masyarakatnya. Pendapat ini menunjukkan bahwa public relation dianggap sebuah proses atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara organisasi dan pihak luar organisasi (Coulsin-Thomas, 2002).Pengertian public relation adalah: Interaksi dan menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan untuk kedua belah pihak, dan merupakan profesi yang profesional dalam bidangnya karena merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi dengan secara tepat dan dengan secara terus menerus karena public relation merupakan kelangsungan hidup organisasi yang bersangkutan (Maria, 2002, p.7).Hal ini didukung oleh pendapat Alma yang mengatakan bahwa “public relation adalah kegiatan komunikasi yang dimaksudkan untuk membangun citra yang baik terhadap perusahaan” (2002, p.145). Sedangkan Marston mengatakan “public relation adalah suatu perencanaan dengan menggunakan komunikasi persuasif untuk mempengaruhi persepsi masyarakat” (1999, p.1). Scholz (1999,p.2) mengatakan bahwa “public relation adalah suatu perencanaan yang mendorong untuk mempengaruhi persepsi masyarakat melalui pelaksanaan tanggung jawab sosial berdasarkan suatu komunikasi timbal balik untuk mencapai keuntungan pada kedua belah pihak”.Pengertian public relation secara umum dan khusus sebagai berikut:1. Pengertian UmumPublic relation adalah proses interaksi dimana public relation menciptakan opini publik sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak, dan menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan keinginan baik, kepercayaan saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya. CrystallizingPublic Opinion menyebutkan bahwa public relation adalah profesi yang mengurusi hubungan antara suatu perusahaan dan publiknya yang menentukan hidup perusahaan itu (Widjaja,2001).2. Pengertian KhususPublic relation adalah fungsi khusus manajemen yang membantu membangun dan memelihara komunikasi bersama, pengertian, dukungan, dan kerjasama antara organisasi dan publik, melibatkan masalah manajemen, membantu manajemen untuk mengetahui dan merespon opini publik, menjelaskan dan menekankan tanggung jawab manajemen untuk melayani minat publik, membantu manajemen untuk tetap mengikuti dan memanfaatkan perubahan secara efektif, berguna sebagai sistem peringatan awal untuk membantu mengantisipasi tren, dan menggunakan penelitian dan teknik suara yang layak dalam komunikasi sebagai alat utama (Maria, 2002). Dalam buku dasar-dasar public relation (Wilcox dan Cameron,2006,p.5) juga mengatakan bahwa “public relations is a management function, of a continuing and planned character, through which public and private organizations and institutions seek to win and retain the understanding, sympathy, and support of those with whom there are or maybe concerned by evaluating public opinion about themselves, in order to correlate, as far as possible their own policies and procedures, to achieve by planned and widespread information more productive corporation and more efficient fulfillment of their common interests”. yang kurang lebih memiliki arti public relations merupakan fungsi manajemen dari sikap budi yang direncanakan dan dijalankan secara berkesinambungan oleh organisasi atau lembaga umum dan swasta untuk memperoleh dan membina saling pengertian, simpati dan dukungan dari mereka yang mempunyai hubungan atau kaitan, dengan cara mengevaluasi opini publik mengenai organisasi atau lembaga tersebut, dalam rangka mencapai kerjasama yang lebih produktif, dan untuk memenuhi kepentingan bersama yang lebih efisien, dengan kegiatan penerangan yang terencana dan tersebar luas.